Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat menyalurkan program beasiswa bagi santri yatim dhuafa di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At-Tasi'un yang berlokasi di Kampung Sadong, Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Sebanyak 70 santri menerima beasiswa ini dengan penuh antusias. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Cabang Rumah Yatim Kalimantan Timur, Abdurrohim pada Rabu (24/7) kemarin.
Menurutnya, beasiswa ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Rumah Yatim terhadap para santri yatim dan dhuafa. Selain itu, guna membantu memenuhi kebutuhan pendidikannya.
Apalagi, banyak dari mereka yang latar belakang keluarganya terbatas secara ekonomi. Oleh karena itu, kata dia, para santri ini perlu dukungan.
"Mudah-mudahan melalui beasiswa ini mereka bisa lebih semangat lagi dalam belajar serta ke depannya bisa mencapai cita-cita yang diinginkan," paparnya.
Sementara itu, Ustadz M. Saruddin selaku pimpinan LPI At-Tasi'un mengungkapkan bahwa santri di pesantren sangat senang dengan adanya bantuan beasiswa dhuafa ini. Ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan perhatiannya kepada santri-santrinya.
"Semoga beasiswa ini bisa meningkatkan semangat para santri dalam belajar, berprestasi dan mengejar cita citanya. Sekali lagi terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya, semoga Allah membalas semua kebaikan ini dengan sebaik-baiknya balasan," tuturnya.
Menjadi salah satu penerima beasiswa, Muhammad Ridwan (11) mengucapkan terimakasih kepada Rumah Yatim dan donatur yang telah memberikan beasiswa untuknya. "Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan ayah bunda donatur atas bantuan beasiswa yang diberikan kepada saya, bantuan ini sangat bermanfaat bagi saya dan akan di pergunakan sebaik mungkin "katanya.
Diketahui, LPI At-Tasi'un sudah berdiri sejak tahun 2008 lalu dengan bantuan swadaya masyarakat setempat. LPI ini didikan supaya warga setempat bisa menempatkan anaknya untuk belajar agama disana. Meski sarana prasarana di LPI terbatas, para santri selalu bersemangat dalam menuntut ilmu.
Para santri di LPI At-Tasi'un hidup dalam keterbatasan ekonomi, mayoritas orangtua mereka bekerja sebagai petani karet dan pekerja bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu dan kecil.
Untuk sampai di LPI At-Tasi'un, tim Rumah Yatim Kalbar harus menempuh perjalanan selama 65 menit menggunakan kendaraan roda 2
Author
Sinta Guslia