Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyambangi Panti Al Dzakir yang berlokasi di Jalan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar guna memberikan bantuan biaya hidup amanah dari para donatur.
Jika sebelumnya Rumah Yatim memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci, kali ini bantuan diberikan Dalam bentuk uang tunai untuk memenuhi semua kebutuhan panti seperti membeli bahan pokok, perlengkapan mandi mencuci, kebutuhan anak asuh, modal usaha dan lainnya.
Menurut penuturan Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, bantuan tersebut diterima langsung oleh seluruh anak asuh dan oleh Dinda (43) selaku pendiri sekaligus pengurus panti.
"Alhamdulillah bu Dinda dan anak asuhnya sangat senang karena bisa kembali menerima bantuan biaya hidup. Kata bu Dinda, bantuan dari Rumah Yatim sangat membantu dan berarti untuk panti asuhan Al Dzakir," ujarnya.
Lebih lanjut Adam mengatakan jika setelah menerima bantuan, Dinda dan anak asuhnya langsung mendoakan Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup tahap kedua untuk Panti Asuhan Al Dzakir sudah tersalurkan. Terima kaish kepada seluruh donatur yang sudah membantu panti asuhan Al Dzakir dengan berdonasi di platform donasionline.id . Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, kebahagiaan dan berkah untuk Keluarga besar Panti Asuhan Al Dzakir, serta menjadi menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur," tuturnya.
Diketahui, panti asuhan Al Dzakir sudah berdiri sejak tahun 2016 lalu karena rasa kepedulian serta keprihatinan Dinda dan suaminya akan banyaknya anak yang diterlantarakan orang tua hidup terlunta-lunta di jalanan.
Ada sebanyak 25 anak dari usia balita sampai remaja tinggal di panti ini. Mereka terlihat sangat bahagia tinggal di panti meskipun setiap harinya hanya makan dengan nasi dicampur garam dan tidur beralaskan karpet.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, suami Dinda bekerja sebagai tukang listrik panggilan, sementara Dinda membuka usaha warung kecil-kecilan untuk membantu suaminya.
Author
Sinta Guslia