Home / Rubrik / Berita

Arif, Bocah Sebatang Kara Pencari Rongsokan di Bitowa Makassar Kembali Terima Bantuan Biaya Hidup

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 29

Arif (7), bocah pencari rongsokan yang hidup sebatang kara di Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar kembali menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan.

Jika sebelumnya Arif menerima bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Kali ini, anak tangguh ini menerima bantuan biaya hidup berupa uang tunai. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .

 

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah disalurkan kepada Arif. Dia terlihat sangat senang bisa kembali menerima bantuan ini, kata Arif, bantuan ini akan digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah, bayar kontrakan, membeli sembako, perlengkapan mandi mencuci, dan kalo ada sisa mau dia tabung untuk memenuhi kebutuhan kedepannya," tutur Dul, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel.

Tidak lupa, Arif mengucapkan banyak terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan bantuan ini. 

 

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Arif, mudah-mudahan Arif bisa semakin semangat lagi dalam menjalani hari-harinya seperti sekolah, nyari rongsokan dan belajar, semoga Arif makin rajin lagi ibadahnya," ujarnya.

Diakhir, Dul mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Arif melalui Rumah Yatim. Ia berharap kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan. 

 

Diusianya yang masih sangat kecil, Arif harus tinggal sebatang kara karena diterlantarakan kedua orangtuanya. Hidup tinggal sebatang kara, membuat Arif harus berjuang seorang diri supaya bisa menyambung hidup dan terus sekolah. 

 

Setiap pulang sekolah, Arif bekerja sebagai pencari rongsokan. Agar rongsokannya dapat banyak, ia rela jalan kaki sampai sejauh 20 kilometer. Ketika keliling, Arif tidak bekal apa-apa, perutnya pun kosong dari pagi. Arif bisa makan setelah menjauh hasil rongsokannya.

Tidak hanya harus memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Arif pun harus memikirkan biaya kontrakan rumahnya yang menunggak beberapa bulan. Sejak diterlantarkan orangtuanya, Arif tinggal di kontrakan yang terbuat dari seng. Dalam sebulan ia harus membayar kontrakan 350 ribu rupiah. 


Author

img-author

Sinta Guslia

9 bulan yang lalu