Masih banyak orang tua yang ragu untuk mengajarkan pendidikan seksual terhadap anaknya. Karena selain merasa tabu, orang tua juga sering kali bingung dalam menjelaskannya untuk memilih cara yang tepat. Padahal pendidikan seks lebih baik dikenalkan sedini mungkin ada anak.
Pendidikan seksual penting dibagikan kepada anak supaya mereka memperoleh informasi yang benar mengenai pendidikan seks. Sudah seharusnya sebagai orang tua mengajarkan pendidikan seksual terhadap anak, sebab perihal ini sangatlah krusial dan sensitif.
Menurut ahli dari University of Sydney, orangtua mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Mulai dari bagaimana tubuh bekerja, jenis kelamin, ekspresi seksual, dan nilai-nilai lainnya.
Jika masih bingung bagaimana cara memulainya, berikut tips memberikan pendidikan seksual kepada anak, karena pendidikan seksual harus diberikan sedini mungkin sesuai fase tumbuh kembang anak.
1. Usia 0–3 tahun
Mengajarkan pendidikan seksual terhadap anak bisa dimulai di usia ini. Seorang ibu bisa memberitahu nama-nama bagian tubuh yang sebenarnya mulai dari kaki kepala tangan hingga Mr P dan Miss V (dengan nama asli organ kelamin tersebut). Kemudian sang Ibu juga mengajari anak untuk berperilaku apa saja yang boleh dilakukan baik di rumah maupun di tempat umum. Seperti misalnya mengajari anak untuk mengenakan handuk ketika keluar dari kamar mandi.
2. Usia 4–5 tahun
Di usia ini, orang tua bisa mengajarkan nama-nama bagian tubuh internal dan eksternal, terutama bagian-bagian reproduksi. Orang tua bisa memberi penjelasan bagaimana bayi dapat berada dalam perut atau rahim ibu. Namun perlu diingat bahasa yang dipakai harus menyesuaikan dengan usianya dan tidak boleh vulgar.
3. Usia 6–8 tahun
Orang tua mulai mengajarkan pendidikan seksual pada anak di usia ini, orang tua sebaiknya dimulai membahas apa yang akan terjadi pada saat masa pubertas awal. Tujuannya yaitu untuk persiapan anak saat mengalami masa itu.
4. Usia 9–12 tahun
Sebagai orang tua bisa mulai berbicara dengan anak mengenai perubahan yang mereka lewati, hal tersebut supaya anak memahami apabila terjadi menstruasi, ereksi dan ejakulasi merupakan hal yang normal. Selain itu kita perlu mengajarkan anak-anak betapa berharganya diri dan tubuh mereka.
5. Usia 13–18 tahun
Di usia ini adalah tahap di mana anak mulai adanya ketertarikan terhadap lawan jenis. Oleh karena itu kita orang tua boleh saja apabila membahas tentang masalah percintaan, keintiman dan tentang cara mengatur batasan dalam berhubungan dengan lawan jenis.
Jadi apabila orang tua tidak memulai mengajarkan anak tentang pendidikan seksual, maka kemungkinan besar anak-anak akan mencari tahu informasi tersebut melalui teman atau internet. Hal tersebutlah yang perlu dikhawatirkan karena bisa berdampak negatif nantinya dan tidak menutup kemungkinan informasi yang didapat anak-anak bisa saja keliru dan bahkan membawa mereka ke arah yang salah.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh