Home / Rubrik / Berita

Bantuan Biaya Hidup Tahap Kedua untuk Yusran, Yatim Piatu Penjual Keripik Ubi di Lette Makassar

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 24

Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyambangi kediaman Yusran (14) di Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan guna memberikan bantuan biaya hidup tahap kedua untuknya.

Jika sebelumnya Rumah Yatim memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Kini, lembaga amil zakat ini memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Yusran.

 

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup hasil dari donasi para donatur di platform donasionline.id sudah kembali disalurkan kepada Yusran. Insya Allah bantuan ini akan Yusran gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pendidikannya. Yusran sangat senang ketika menerima bantuan ini, tidak lupa ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini melalui perantara Rumah Yatim," tutur Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

 

Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Yusran, serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur.

 

Demi bisa menyambung hidup dan mempertahankan pendidikanya, Yusran rela kerja jualan keripik ubi keliling setiap pulang sekolah. Diketahui, keripik ubi tersebut merupakan milik orang lain, Yusran hanya membantu menjualkannya dan diupah 250 rupiah saja perbungkusnya.

Meski penghasilan yang didapat perharinya kecil, yakni antara 3 sampai 5 ribu, Yusran tidak pernah menyerah, ia tetap bersyukur karena bisa membantu bibinya memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus berpangku tangan pada belas kasihan orang lain.

 

Diketahui, sejak ditinggal meninggal Kedua orangtuanya beberapa tahun lalu, Yusran tinggal bersama bibinya Daeng Sona (55), di kontrakan sederhana.

Sehari-harinya bibi Yusran bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan 20 ribu perharinya. Sementara suami bibinya sudah lama pergi merantau dan jarang sekali mengirimkan uang.

Hidup dalam keterbatasan ekonomi membuat Yusran dan bibinya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, bayar kontrakan, bayar listrik dan memenuhi kebutuhan sekolah Yusran. 

 

"Alhamdulillah bantuan sebelumnya sudah Yusran gunakan untuk membayar tunggakan kontrakan, bayar listrik dan air, bayar uang sekolah, membeli perlengkapan sekolah dan ditabung untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Yusran melalui Rumah Yatim, semoga Allah membalas semua kebaikan para donatur," tutur Yudi.

 

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu