Home / Rubrik / Berita

Kenali Fenomena Cherry Picking, yang Sering Digunakan Orang-Orang untuk Menyanggah Pendapat Ahli

gambar-headline
Indonesia Post Views: 94

Fenomena cherry picking sekarang ini sering dilakukan oleh beberapa orang. Cherry picking yaitu suatu kesalahan logika yang terjadi pada saat seseorang dalam menanggapi sesuatu hanya fokus terhadap bukti yang mendukung pendapatnya. Sementara orang-orang tersebut mengabaikan bahkan tidak mempedulikan bukti yang bertentangan dengan apa yang diyakininya.

 

Sederhananya fenomena cherry picking ialah orang yang memiliki sikap tidak dewasa tidak akan mengakui kesalahannya, orang itu akan mempertahankan argumen yang benar menurut dirinya sendiri dan ia berusaha untuk memutar balikkan fakta. 

 

Kita harus bisa memahami tentang cherry picking yang kerap kali digunakan dalam kehidupan dan bisa memberi pengaruh terhadap segala hal. 

 

Mulai dari bagaimana orang tersebut menyiapkan dan melakukan retorika yang dapat menyesatkan sampai bagaimana orang tersebut melaksanakan proses penalaran internal. 

 

Pernah suatu momen salah satu artis yaitu Cinta Laura menyinggung mengenai cherry picking sebab melihat kondisi netizen yang melakukan pembenaran terhadap fakta yang sesuai pendapatnya dan mengabaikan hal lain yang tidak sesuai dengannya. 

 

"Cherry picking adalah saat kita menggunakan dan memilih bukti, data, atau kasus yang membenarkan pandangan atau kepercayaan kita sendiri," kata Cinta.

 

"Dan dengan sengaja mengabaikan sebagian besar dari bukti-bukti yang bertolak belakang dengan pandangan kita," imbuhnya.

 

Berikut beberapa contoh dari perilaku Cherry Picking. 

 

1. Cherry Picking dalam Penelitian

 

Dalam aspek penetilian, cherry picking juga dapat dilaksanakan dan banyak menjadi fenomena umum di berbagai komunitas ilmiah. Perilaku cherry picking di sebuah penelitian terjadi jika komunitas hanya mencari data-data pendukung yang sejalan dengan riset yang dilakukan mereka saja.

 

Sedangkan mereka mengabaikan data pendukung lain yang tidak sesuai. Padahal di dalam penelitian ilmiah, seharusnya seluruh informasi yang mendukung ataupun tidak masih tetap dipakai untuk bahan perbandingan ataupun pertimbangan.

 

2. Cherry Picking oleh Media

 

Media yang bertindak cherry picking ialah pada saat informasi yang disebarkan kepada publik hanya menceritakan dari satu sisi cerita. Contohnya ketika terdapat informasi tentang resesi ekonomi global yang dapat dialami berbagai macam negara, namun menyebarkan beritanya hanya akan dialami oleh Indonesia.

 

Informasi cherry picking seperti itu tentu bisa menyesatkan sebab menjadikan publik di Indonesia menjadi khawatir dan takut. 

 

Lalu ada cara sederhana untuk menghadapi orang-orang yang tidak bersikap dewasa ini atau cherry picking yaitu dengan mengalah dan mengabaikannya. Apabila kita memberikan atensi terhadap mereka, maka diri kita hanya akan terlihat bodoh.

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

7 bulan yang lalu