Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam Islam. Ibadah ini mengandung makna yang mendalam dan memperkuat ikatan antara manusia dengan Allah SWT.
Meskipun ibadah qurban tidak termasuk dalam kategori ibadah wajib, tapi ibadah qurban termasuk sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya. Terlebih, ibadah kurban juga mengandung banyak sekali hikmah dan manfaat.
Tentu sebagai ummat Islam, kita ingin selalu meneladani Rasulullah dan menjalankan seluruh sunnahnya agar mendapat banyak keutamaan kelak di akhirat.
Untuk itu, berikut adalah beberapa ayat dan hadits mengenai perintah berqurban agar kita bisa memahami dan memaknai ibadah qurban secara mendalam.
Dalil Al-Quran Tentang Perintah Berqurban
Dalam Al-Quran telah banyak disebutkan perintah berqurban. Ibadah qurban memang telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim dan Ismail AS. Namun, qurban juga dilanjutkan oleh Rasulullah SAW hingga terus diajarkan kepada umat Islam. Berikut adalah dalil Al-Quran mengenai qurban.
1. Berkurban Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2)
Dalam surat Al-Kautsar ayat 2, disebutkan bahwa ibadah berqurban adalah sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah setelah peringatan untuk melaksanakan shalat.
2. Berqurban Bentuk Ketaqwaan dan Ketundukan pada Allah SWT
“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.” (QS: Al-Hajj: 34)
Dalam ayat di atas, disebutkan bahwa penyembelihan hewan qurban yang ditujukan kepada Allah SWT adalah sebagai bentuk syukur dan berserah diri kita kepada Allah SWT. Hewan-hewan qurban adalah sebagai salah satu bentuk rezeki yang Allah berikan kepada kita. Menyembelihnya satu saja dari setiap muslim, tentu tidak akan mengurangi rezeki yang telah Allah berikan kepada kita.
Selain itu, dilanjutkan kembali oleh ayat 36-37. “Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
Perintah berqurban juga tidak mengurangi rasa syukur dan kenikmatannya, karena sebagai orang yang berqurban. Maka berhak juga untuk menikmatinya sebagian dan tentunya menjadi kenikmatan juga bagi para penerima manfaat yang menerimanya. Output dari ibadah qurban adalah ketaqwaan, untuk itu seperti ayat di atas sebutkan bahwa bukan darah dagingnya yang mencapai keridhoaan Allah, tapi bagaimana kita bertaqwa atas-Nya.
3. Bentuk Ketaatan dan Meng Esakan Allah
“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.” (QS. Al-An’am: 162)
Dalam ayat di atas, ditunjukkan bahwa Rasulullah SAW bersaksi bahwa shalat dan ibadah qurbannya, adalah sebagai bentuk pengakuan diri bahwa tidak ada lagi selain Allah SWT untuk tempat berserah diri. Allah lah, tempat untuk kembali dan Rabb Semesta Alam. Apa yang manusia qurbankan tentunya tidak sebanding dengan apa yang Allah berikan kepada kita. Untuk itulah, mengapa ibadah qurban sangat dianjurkan untuk dilakukan
Dalil Perintah Berqurban dalam Hadits
Selain dalam Al-Quran, perintah berqurban juga disebutkan dalam banyak hadits. Tentunya, Nabi Muhammad SAW pun juga rutin berqurban sambil melaksanakan ibadah haji. Misalnya, dalam hadits berikut.
“Nabi Muhammad SAW. berqurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Saw. meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi Saw. membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.” (HR Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasul pun berqurban dan menyembelihnya dengan tangan sendiri serta sambil menyebut nama Allah. Karena penting dan banyak sekali keutamaan ibadah qurban, maka barang siapa yang memiliki kelapangan sangat dianjurkan sekali untuk berqurban. Seperti yang disampaikan dalam hadits di bawah ini.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban). sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)
Itulah Dalil Naqli mengenai Qurban, mudah-mudahan setelah mengetahui dalil-dalil ini kita bisa semakin bersemangat lagi dalam berqurban.
Mari salurkan qurban terbaikmu di Rumah Yatim, silahkan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia