Imran (15) dan Rehan (12), kakak beradik pencari rongsokan di Kelurahan Karampuang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar kembali menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan.
Bantuan yang diberikan sama seperti sebelumnya yakni uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
Menurut Adam, salah satu relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, bantuan tersebut diterima Imran dan Rehan dengan penuh antusias dan syukur. Mereka mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membeli perlengkapan sekolah baru, membayar kontrakan, listrik dan air.
"Alhamdulillah mereka sangat senang bisa kembali menerima bantuan dari para donatur. Tidak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini," ujarnya.
Adam berharap, bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Imran, Rehan dan neneknya. "Mudah-mudahan bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini melalui perantara Rumah Yatim," tandasnya.
Demi bisa terus sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, Imran dan Rehan rela setiap pulang sekolah kerja keliling mencari rongsokan. Setiap hari mereka keliling menggunakan becak pinjaman.
Penghasilan yang didapat Imran dan Rehan tidaklah banyak, yakni hanya 30 ribu pertiga harinya. Meskipun begitu mereka tetap bersyukur karena masih bisa mencari nafkah dengan cara yang halal.
Saat ini, Imran dan Rehan tinggal bersama neneknya di sebuah kontrakan kecil. Nenek mereka sudah tidak bisa bekerja karena sering sakit-sakitan. Adapun ayah dan ibu mereka pergi entah kemana, tidak pernah pulang atau memberi kabar sampai saat ini.
Mendapat penghasilan yang sangat kecil membuat Imran dan Rehan sering sekali kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, bayar kontrakan, listrik, air, membeli perlengkapan mandi mencuci, perlengkapan sekolah dan kebutuhan pendidikan lainnya.
Mereka juga sering makan dengan nasi dicampur garam saja, tidak hanya itu, mereka pun sering menunggak bayar kontrakan
Alhamdulillah berkat donasi dari para donatur, Imran dan Rehan tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun pendidikan. Kebaikan para donatur telah menorehkan senyuman untuk mereka.
Mari lanjutkan aksi kebaikan ini, agar Imran, Rehan dan anak-anak yatim dhuafa lainnya bisa merasakan berkah dan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim, silahkan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia