Pada Ahad, (04/02/24) Rumah Yatim regional Jabodetabek telah menyalurkan program pendidikan Back to School untuk Melina sebagai penerima manfaat.
Penyaluran yang diberikan merupakan hasil pengumpulan dana di portal crowdfunding milik Rumah Yatim, donasionline.id.
Program Back to School tersebut diberikan secara langsung oleh tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek kepada Melina di SMK Zapirah Kota Bogor, Jawa Barat.
Kali ini tim Rumah Yatim regional Jabodetabek menyalurkan bantuan Back to School berupa uang tunai untuk pelunasan tunggakan biaya pendidikan Melina di SMK Zapirah Kota Bogor serta untuk bekal biaya kuliah Amel.
Melina atau biasa disebut Amel merupakan gadis remaja yang masih duduk di bangku SMK kelas 10 saat ini ia harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhannya dengan berjualan tutut keliling, ia berjualan tutut di sekitar perkampungan di daerah Parung Banteng, sesudah pulang sekolah yaitu jam 2 siang.
Sebelum memulai berjualan Amel tidak lupa untuk merawat neneknya tercinta yang memiliki penyakit darah tinggi dan asam urat. Tutut yang dijual Amel merupakan milik sendiri yang ia cari di perairan persawahan di daerah tempat Amel tinggal, lalu ia bersihkan dan dimasak kemudian dijual, untuk harga tutut yang dijual Amel memberi harga Rp2.000 per plastik.
Keuntungan yang didapat dalam sehari Amel bisa mendapatkan hanya Rp15.000 sampai Rp20.000 tetapi tidak jarang Amel pernah dalam sehari tutut yang dijualnya tidak laku sama sekali dan terpaksa harus pulang dengan tangan kosong.
Amel merupakan anak yatim setelah ditinggal oleh almarhum ayahnya pada usia 4 tahun sebab kecelakaan angkot dan parahnya lagi Ibunya menelantarkan dan meninggalkan Amel di usia 5 tahun hingga saat ini.
Sekarang Amel hanya tinggal bersama nenek yang sudah tidak sehat karena memiliki penyakit mereka tinggal di sebuah kontrakan yang tidak layak dihuni sebab bangunannya terbuat dari triplek dan beralaskan sebagian semen.
Amel dan nenek merasa kebingungan untuk membayar kontrakan yang sudah menunggak sampai tiga bulan sebesar 1,5 juta dan biaya sekolah Amel juga menunggak sampai 4,8 juta dan hingga saat ini semuanya belum terbayarkan. Namun untuk kontrakan sang pemilik kontrakan berbaik hati memberikan keringanan dalam membayar yaitu dengan mencicil dengan uang seadanya.
Namun untuk biaya pendidikan apabila tidak terlunasi Amel tidak bisa melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya. Amel merupakan anak yang sangat pandai dan berprestasi dikelasnya ia sering mendapatkan peringkat 3 teratas dikelasnya.
Sang nenek juga sering menjual perabotan rumah tangga supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sakitnya nenek hingga sekarang pun belum dilakukan tindakan medis karena tidak memiliki biaya untuk berobat dan tidak memiliki BPJS hanya mengkonsumsi obat warung dan jamu herbal.
Amel dan nenek berharap suatu saat nanti semua hutang yang sedang ditanggung olehnya dapat terlunasi, apalagi biaya pendidikan supaya Amel dapat melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya.
Amel mempunyai cita-cita menjadi polwan supaya dapat mengabdi untuk negara dan bisa membuatkan nenek usaha yang dulunya pernah digeluti, tetapi saat ini sudah tidak, akibat terkendala oleh biaya.
Amel sangat bahagia dan bersyukur sekali bisa mendapatkan bantuan program Back to School dari Rumah Yatim Jabodetabek. Amel juga sangat berterima kasih kepada tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek serta para donatur yang telah berbaik hati berbagi rezekinya dalam program ini.
Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk Amel dan menjadikan Amel lebih semangat lagi belajarnya, sehingga apa yang dicita-citakannya dapat terwujud.
Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dan juga program-program yang ada di Rumah Yatim dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh