Home / Rubrik / Berita

Rumah Yatim Salurkan Santunan Tunai untuk Sam Bocah Penjual Sabun

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 18

Pada Sabtu, (01/02/25) Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sulawesi Selatan telah menyalurkan program kemanusiaan bantuan biaya hidup untuk Nur Sam Sani Novianti. 

Penyaluran ini dilakukan di kediamannya yang berlokasi di Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Dengan jenis bantuan yang disalurkan ialah berupa santunan uang tunai guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Sam Sani. 

Penyaluran yang diberikan merupakan hasil pengumpulan dana di portal crowdfunding milik Rumah Yatim, donasionline.id.

Nur Sam Sani Novianti (11) biasa dipanggil Sam Sani, kini duduk dibangku sekolah kelas 6 SD, Sam seorang anak yang malang merasakan kerasnya kehidupan sejak kecil, itu semua terjadi sejak 2 tahun yang lalu. Bapaknya pergi merantau ke Kalimantan, bapaknya sekarang jarang ada kabarnya. 

Sam tinggal berdua dengan ibunya yang harus selalu berjuang untuk membesarkan Sam dan menyekolahkannya, namun karena tidak ada biaya lagi Sam akhirnya terancam putus sekolah lantaran tidak sanggup lagi dibiayai, jangankan sekolah makan sehari-hari pun susah. Sekarang Sam berjuang jualan sabun di lampu merah dan jalanan setiap hari. 

Sam Sani tinggal berdua bersama Ibu Sri Putri Wahyuni yang berumur 40 tahun di sebuah kontrakan kecil di perkampungan kumuh. Sam yang sudah cukup besar kini harus membantu ibu membayar kontrakan, listrik, dan air sebab sang Ibu tak mampu, karena hanya bekerja sebagai pemulung sampah plastik, sejak bapak pergi perekonomiannya merosot dan harus pindah ke kontrakan yang kumuh, namun karena tak sanggup juga membayar kontrakan Sam dan Ibu diusir hingga kini tinggal disebuah rumah kosong milik tetangga yang iba melihatnya. 

Kemudian karena rumah kosong yang ditempati sekarang mau dibongkar di bulan 12 nanti oleh pemiliknya, Sam dan Ibunya kebingungan nantinya harus tinggal dimana.

Jangankan untuk sekolah Sam, untuk bayar air dan listrik saja sering nunggak, makan pun tak tentu, oleh karena itu mau tak mau Sam mulai berjuang mencari makan dengan berjualan sabun di lampu merah perempatan jalan. 

Jika hari libur sekitar jam 10:00, Sam Sani berangkat berjalan kaki untuk berjualan Sabun, namun jika hari sekolah dia berangkat setelah pulang sekolah sekitar jam 14:00. Sam pulang ke kontrakan sekitar jam 17:30. 

Sabun yang dijual Sam dia beli di toko seharga 3 ribu/buah dan dijual lagi 5 ribu/buah, karena terbatas dana modal Sam hanya mampu beli sekitar 15 buah. Dalam sehari tidak semuanya laku terjual, jika sabun tidak laku maka disimpan untuk dijual esok hari lagi.

Biasanya Sam mendapat uang sekitar 5 ribu sampai 10 ribu rupiah perhari. Uang inilah yang digunakan untuk makan sehari-hari bersama Ibu dan ditabung untuk bayar uang sekolah, kontrakan, listrik, air dan untuk modal beli sabun lagi. 

"Om saya sedih terancam putus sekolah saat ini harusnya sudah bayar SPP tapi saya tak punya biaya, jangankan untuk sekolah untuk makan pun susah hari ini belum ada yang laku, seandainya Ayah ada disini mungkin mereka yang jualan bantu saya. Saya takut putus sekolah Om," ucap Sam. 

Dengan bantuan biaya hidup ini, Sam sangat terbantu sekali karena kebutuhan hidup bersama ibunya dapat terpenuhi. 

Ia pun tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan dan kepada para donatur yang telah berbagi rezekinya melalui program ini. 

Semoga bantuan yang diberikan bisa membantu dan bermanfaat untuk Sam dan ibunya, serta bisa menjadikan keberkahan rezeki bagi para donatur. 

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dan juga program-program yang ada di Rumah Yatim dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di Rumah Yatim silahkan klik tombol donasi.


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

4 bulan yang lalu