Haidir (12), seorang anak yatim yang bekerja jadi buruh kemoceng menerima bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi cuci dari Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan.
Bantuan tersebut langsung diberikan di kediaman Haidir di Bara-Baraya Selatan, Kecamatan Makassar, Kota Makassar
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah kami berikan kepada Haidir. Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban dan memenuhi kebutuhan hidup Zaenal dan kakeknya selama beberapa bulan kedepan," ungkap Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Ia melanjutkan jika Haidir dan kakeknya begitu senang ketika menerima bantuan. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut. Tidak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan donatur yang telah peduli dan membantu mereka.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan manfaat, berkah dan kebaikan untuk Haidir dan kakeknya. Serta jadi ladang pahala dan berkah untuk para donatur," ujannya.
Diusianya yang masih belia, Haidir sudah tahu bagaimana kerasnya hidup dan sulitnya mencari uang. Setiap hari, anak tangguh ini bekerja sebagai buruh kemoceng untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti membeli bahan pokok dan bayar kontrakan.
Sejak ditinggal meninggal ayah dan diterlantarkan ibunya, Haidir tinggal bersama kakeknya disebuah kontrakan kecil berukuran 3x4 meter. Sang kakek sehari-harinya bekerja sebagai sebagai tukang parkir dengan penghasilan yang tidak menentu.
Tidak mau merepotkan sang kakek ditambah kondisi ekonomi yang sangat terbatas, Haidir memutuskan untuk bekerja sebagai buruh kemoceng dijalan raya dan terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya ke SMP.
Penghasilan yang didapat Haidir setiap harinya tidak menentu, namun serinya 10 ribu rupiah saja. Nantinya penghasilannya itu digunakan untuk membeli sebungkus nasi dan kalo ada sisa akan ditabung untuk membantu kakeknya membayar kontrakan.
Tumbuh tanpa sosok ibu dan ayah membuat Haidir menjadi anak yang kuat, sabar, mandiri dan memiliki tanggung jawab tinggi. Meskipun begitu, ia seringkali merenung karena merasa ingin seperti anak lainnya yang setiap harinya merasakan kasih sayang dari kedua orang tua dan bisa sekolah.
"Haidir sangat layak dibantu dan layak menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Haidir, serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang telah membantu Haidir melalui Rumah Yatim," ujar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Author
Sinta Guslia