Usia anak-anak merupakan masa emas untuk mengenyam pendidikan. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi Renaldi, sebab anak berusia 11 tahun ini harus menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya.
Sejak ditinggal merantau ayahnya ke Papua 3 tahun lalu, Renaldi terpaksa putus sekolah dan bekerja sebagai pemulung untuk menyambung hidup keluarganya.
Setiap hari, tubuh mungil Renaldi digunakan untuk berjalan kaki sejauh 15 kilometer supaya bisa mencari barang bekas banyak dan membawa pulang banyak pundi rupiah untuk keluarganya. Rasa cape, lapar dan sedih karena melihat anak-anak seusianya sekolah, dihiraukannya karena ia lebih mementingkan kehidupan keluarganya.
Diketahui, saat ini Renaldi tinggal bersama ibu dan kedua adiknya yang masih kecil-kecil disebuah kontrakan kumuh di Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Ibu Renaldi jarang bekerja karena harus menjaga kedua adiknya.
"Ibu kerja memulung juga, tapi ibu jarang kerja karena harus jaga adik," ujar Renaldi.
Ia pun melanjutkan jika penghasilannya dari memulung tidaklah menentu, kadang hanya 5 ribu rupiah kadang juga 15 ribu. Nantinya penghasilannya itu diberikan kepada ibunya untuk membeli beras dan ditabung untuk bayar kontrakan.
"Penghasilan aku cuman cukup untuk makan sekali aja, aku kasihan sama adik-adik yang makan cuman sekali sehari. Aku pengen banget punya banyak uang biar bisa beli makanan banyak untuk ibu dan adik, bayar kontrakan, beli semua kebutuhan adik dan bisa beli semua kebutuhan sekolah aku. Aku pengen banget kembali sekolah, aku pengen sekolah sampai bisa jadi seorang pilot dan banggain keluarga," tutur Renaldi.
Untuk membantu Renaldi, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Renaldi. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Renaldi juga Keluarganya," ujar Abdul, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Raut wajah bahagia ditunjukan Renaldi ketika menerima bantuan tersebut. Ia mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar kontrakan dan sisanya akan ditabung untuk biaya sekolah juga modal usaha.
"Alhamdulillah, terimakasih ya Allah atas semuanya. Terimakasih ayah bunda donatur Rumah Yatim, semoga Allah membalas semuanya. Semoga donatur dan relawan Rumah Yatim diberikan kesehatan oleh Allah," kata Renaldi
Author
Sinta Guslia