Sejak ditinggal meninggal suaminya dua tahun lalu, Sri (33) menjadi orang tua tunggal bagi keempat anaknya yaitu Khalisa (10), Naura (7), Atta (5) dan Hanif (2,5).
Setiap hari, warga Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ini bekerja sebagai buruh cuci gosok dengan upah antara 20-30 ribu rupiah. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, upah yang didapat Sri juga digunakan untuk membeli kebutuhan dan biaya berobat anak bungsunya Hanif yang menderita hidrosefalus.
"Setiap hari saya keliling buat nyari warga yang mau nyuci ke saya, saya keliling sambil bawa anak ketiga dan keempat, kalo anak pertama dan kedua sudah sekolah," ungkap Sri.
Sri melanjutkan jika dirinya sering kewalahan mengurus empat anak ditambah bekerja, ia tidak sanggup menjalani dua peran seorang diri, ditambah kondisi anak bungsunya yang harus mendapat perhatian lebih.
"Saya suka berandai-andai, kalo ada suami pasti ngga akan seberat ini, pasti kita akan bagi-bagi tugas. Tapi mau gimana lagi, suami udah ngga ada, anak-anak sekarang hanya punya saya, mereka hanya bergantung pada saya. Saya sekarang harus sehat dan harus kuat biar bisa mengurus semuanya walaupun sendirian," tuturnya.
Lelah, sedih dan bingung dirasakan Sri setiap hari. Selain harus mengurus semua kebutuhan anak, sekolah anak, ia pun harus memenuhi kebutuhan anak bungsunya seperti susu formula, popok, bubur dan biaya kontrol.
"Hanif anak bungsu saya sakit hidrosefalus sehingga dia belum bisa melakukan kegiatan seperti anak lainnya, dia hanya tiduran karena kepalanya besar. Dia harus rutin ke rumah sakit buat diperiksa. Saya berharap anak bungsu saya segera sembuh biar dia bisa seperti anak-anak seusianya, saya kasihan sama dia," papar Sri.
Untuk meringankan beban Sri, Rumah Yatim cabang Sumatera Barat memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada bu Sri, mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban bu Sri, serta bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk bu Sri dan keempat anaknya," ujar Sendi, kepala cabang Rumah Yatim Sumatera Barat.
Raut wajah bahagia penuh haru ditunjukan Sri ketika menerima bantuan tersebut. Ia mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat Hanif anak bungsunya.
"Alhamdulillah ya Allah, terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya. Bantuan ini sangat berarti untuk kami, semoga Allah membalas semuanya. Sukses terus untuk Rumah Yatim dan para donatur," kata Sri.
Author
Sinta Guslia