Diusianya yang masih kecil yakni 8 tahun, Syahrul sudah merasakan pahitnya kehidupan tanpa sosok ayah. Diketahui ayahnya pergi merantau 3 tahun lalu dan tidak ada kabar sampai saat ini.
Sejak ayahnya merantau, Syahrul tinggal bersama ibunya di sebuah kontrakan kecil dan kumuh di Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Ibu Syahrul sehari-harinya bekerja sebagai pencari rongsokan, kadang juga bekerja sebagai buruh cuci piring ketika ada hajatan. Namun karena sering kambuh sakit rematik nya, ibu Syahrul tidak bisa mencari rongsokan jauh.
Mengetahui kondisi sang ibu, Syahrul berinisiatif membantu dengan bekerja sebagai pencari rongsokan setiap pulang sekolah. Penghasilan yang didapatnya tidak banyak, hanya 5 sampai 15 ribu rupiah saja.
"Aku nyari rongsokan bareng ibu. Kalo aku nyari nya dari siang sampai malam, kalo ibu sampai sore aja karena kakinya suka sakit. Nanti penghasilan kami digunakan untuk makan dan nabung bayar kontrakan, uang kontrakan sering kepake buat makan atau obat ibu jadi kami suka nunggak bayar kontrakan," tutur Syahrul.
Syahrul ke sekolah menggunakan seragam, tas dan sepatu lusuh. Ia pun belum pernah membeli buku paket dikarenakan belum ada uang, jika ada tugas dari sekolah ia harus meminjamnya ke teman dan mencatat di buku tulisnya. Meski begitu ia tidak pernah menyerah, Syahrul tetap semangat karena ingin sekolah sampai perguruan tinggi dan menjadi orang sukses.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk membantu Syahrul. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.
"Alhamdulillah bantuan diterima langsung oleh Syahrul, dia sangat senang ketika menerima nya. Kata Syahrul bantuan ini akan digunakan untuk membayar tunggakan kontrakan, listrik, membeli bahan pokok dan membeli perlengkapan sekolah," ujar Abdul, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Syahrul juga ibunya. "Semoga Syahrul lebih semangat lagi sekolah dan belajarnya. Terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Syahrul melalui Rumah Yatim, semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan," tuturnya.
Author
Sinta Guslia